Presidium Aktivis Banten Geruduk UPT PJJ Pandeglang


Pandeglang, JINnews.co – Dengan adanya pemerataan pembangunan setidaknya dapat mempercepat angka Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Khususnya di wilayah Banten Selatan , yang saat ini sedang digalakkan daerah wisata pantai dan pegunungan.

Berdasarkan aduan dari masyarakat setempat dan beberapa lembaga kemasyarakatan, antara lain pembangunan jalan munjul – panimbang, cikeusik kabupaten Pandeglang yang sumber anggaran dari APBD Provinsi Banten di tahun 2022 – 2023.

Bukan hanya peningkatan jalan wilayah Provinsi Banten saja melainkan pembangunan jembatan jalan Taruma Negara kecamatan Cigeulis, Cikeusik dan berapa wilayah yang ada kabupaten Pandeglang, yang kondisinya masih sangat memprihatinkan, oleh karena itu Presidium Aktivis Banten Bersatu melakukan aksi Unjuk rasa di depan kantor UPT PJJ Pandeglang.

Dalam orasinya Adi Firmansyah selaku Koordinator Aksi mengatakan aksi tersebut imbas dari kekecewaan yang dirasakan masyarakat Pandeglang Selatan dengan banyaknya kondisi Jalan dan jembatan yang kurang terawat, adapun beberapa titik jalan jembatan yang di rawat terkesan asal jadi tanpa memerhatikan mutu dan kwalitas yang seharusnya bisa lebih bagus, terlebih anggaran yang digelontorkan pun tidak lah sedikit mencapai 24 miliar rupiah.

“Ini sangat miris memang kalo di lihat di lapangan, karena banyak titik yang terkesan hanya dijadikan syarat saja mungkin diduga terkesan hanya jadi bahan bancakan saja,” ujarnya.

Lanjut Adi, dirinya juga sangat menyayangkan dengan sikap yang di lakukan oleh para pejabat di dinas tersebut terkesan alergi ketika menerima kritikan dari pada masyarakat atau lembaga yang memang konsen dalam memperhatikan pembangunan di wilayah tersebut, bahkan ketika ada beberapa aktivis ingin menyampaikan keluh kesahnya para pemangku jabatan lebih memilih mengutus orang lain yang menurutnya tidak dalam kapasitas dalam hal menanggapi keluhan dari para aktivis.

“Sebetulnya tidak perlu kami sampai turun ke jalan ketika para pejabat di dinas ini bisa proaktif dalam menanggapi kritik saran yang diberikan masyarakat, namun nyatanya pada saat aksi pun pejabat yang ada di dalam kantor malah hanya mengintip lalu memfoto para aktivis yang sedang aksi,” tutur adi.

Tak cukup sampai disitu, para aktivis juga melanjutkan aksinya sampai di kantor Kejaksaan Tinggi (KEJATI) Banten, Perihal yang disampaikan di kantor Kejati Banten yakni langsung memberikan laporan terkait pekerjaan UPT PJJ Pandeglang.

“Alhamdulilah tadi setelah melakukan orasi di depan kejati banten kami pun di sambut langsung oleh staf dari kejati dan kemudian di jadikan atensi agar nanti langsung melakukan proses pemeriksaan,” tandasnya. (Red)

Berita Terkait

Top