Bayi 1 Tahun Penderita Hidrosefalus dan Kelainan Jantung Butuhkan Uluran Tangan Dermawan

TANGGAMUS Jinnwes.co – Muhamad Raid Athaya seorang bayi laki -laki yang baru berusia 1 tahun menderita penyakit Hidrosefalus.dan Kelainan Jantung membutuhkan uluran tangan Dermawan, Minggu (22/10/2023).
Muhamad Raid Athaya merupakan anak bungsu dari Sutrisno (40) dan Mujiati (36). Keluarga yang berasal dari Desa Kacamarga Cukuh Balak Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus.
Saat disambangi sejumlah awak media, terlihat Muhamad Raid Athaya menahan sakit luar biasa akibat menderita penyakit komplikasi tersebut. Muhamad Raid Athaya hanya bisa berbaring tanpa bisa bermain seperti layaknya anak seusianya, yang bisa dilakukan hanya bisa menangis dipangkuan ibunda.
Menurut penuturan Sutrisno penumpukan cairan di rongga otak yang dialami anaknya itu sudah terindikasi sejak dalam kandungan, benar saja setelah anak itu di lahirkan nampak jelas ukuran kepala anaknya tersebut lebih besar dari ukuran normal pada umum nya, dimana penumpukan cairan tersebut mengakibatkan tekanan pada kepala yang membuat ukuran kepala tambah membesar.
“Sejak dilahirkan Muhamad Raid Athaya harus rutin ke rumah sakit, hingga genap hari ini minggu 22/10/2023 adalah ulang tahun anak tersebut, masih harus bolak balik ke Rumah Sakit. Sementara jarak tempuh perjalan ke RS sangat jauh kurang lebih 4 sampai dengan 5 jam perjalanan, untuk pembiayaan menggunakan BPJS Kesehatan.
Kembali dari peninjauan awak media, terlihat Ahmad Raid Athaya,hanya bisa berbaring ditempat tidurnya, muhamad Radit athaya, juga harus menangis kesakitan ketika buang air kecil atau air besar. Saluran selang yang terhubung ke kepalanya itu kerap mengeluarkan cairan bersamaan saat dia buang air.
Sungguh menderita yang dirasakan muhamad raid atahya, terlebih kehidupan kedua orang tuanya yang serba kekurangan, balita yang semestinya bermain dengan ceria harus berjuang melawan perihnya penyakit yang ia derita.
Disebutkan, sutrisno ayah Muhamad Raid Athya kesehariannya adalah bekerja sebagai buruh tani penghasilannya pun tak sebanding dengan beban yang harus ia tanggung. demi mengobati buah hatinya itu.
Sutrisno mengharap kepada Kemensos agar memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari susu bayi seperti di rekomendi oleh Dokter di RSU Abdul Moeloek kerena keterangan beliau susu tersebut tidak dijual di tempat umum, seraya memperlihatkan kotak susu anaknya tersebut
Masih keterangan Sutrisno setiap hari. dirinya hanya bisa berharap dan berdo’a semoga ada tangan-tangan dermawan yang bisa meringankan beban keluarganya.
Hal yang lebih menyedihkan Sutrisno tidak ada uang simpanan untuk berobat Muhamad Raid Athaya, dirinya sudah jual semua yang ada termasuk satu bidang tanahm
“Kami orang miskin seperti ini hanya bisa berharap, semoga ada yang mau membantu kami untuk mengobati anak kami” harapnya. (zainuddin)